JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus mendorong peningkatan partisipasi anak di dalam setiap proses pembangunan diantaranya melalui pembentukan Forum Anak. Sebagai wadah bagi partisipasi anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga berharap Forum Anak dapat dibentuk hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Hak partisipasi ini diharapkan dimanfaatkan sebaik-baiknya, anak-anak Indonesia tidak hanya sebagai penikmat pembangunan tetapi juga ikut berperan di dalam pembangunan itu sendiri. Kami berharap anak-anak di dalam Forum Anak Daerah-Kabupaten, terus menggelorakan pembentukan Forum Anak di tiap kecamatan maupun tiap desa. Selama ini partisipasi anak ditingkat kecamatan dan desa terbilang sangat kecil,” ujar Menteri Bintang dalam dialog virtual bersama Forum Anak dari wilayah Indonesia bagian tengah, Sabtu (17/04).
Menteri Bintang menambahkan pembentukan Forum Anak hingga tingkat kecamatan maupun desa tidak lepas dari pimpinan daerah. Oleh karena itu, Menteri Bintang menghimbau agar pemimpin daerah dapat membentuk Forum Anak serta melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan di daerah mereka masing-masing.
“Mudah-mudahan Forum Anak mendapat dukungan dari pimpinan daerahnya. Tidak hanya berhenti pada pembentukannya, tetapi keterlibatan anak-anak dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) terutama Musrenbang kabupaten itu (mereka) diikut sertakan,” ujar Menteri Bintang.
Serupa dengan dialog Menteri Bintang bersama Forum Anak dari wilayah Indonesia bagian barat yang dilakukan sebelumnya, dalam dialog kali ini anak-anak juga membagikan aspirasi, inovasi, hingga kendala yang mereka temui dalam menjalankan perannya sebagai pelopor dan pelapor (2P) di daerah. Sejumlah isu penting yang juga sama disoroti yakni upaya pencegahan perkawinan anak, isu pekerja anak, rokok, bullying, dan stunting.
“Di Provinsi Gorontalo masih ada permasalahan pernikahan usia anak. Hal yang melatarbelakangi antara lain faktor ekonomi, kurangnya wawasan, pergaulan, adat budaya, perjodohan, dan percintaan. Kami menjalankan fungsi kami sebagai 2P sebagai pelopor dan pelapor dengan melakukan sosialisasi pencegahan perkawinan anak secara langsung bersama teman-teman kami, berbicara dan duduk bersama,” ujar Wahyu salah seorang anggota Forum Anak.
Terjadi juga di daerahnya, Berry anggota Forum Anak dari Lombok Barat mengungkapkan jika perkawinan usia anak marak terjadi selama masa pandemi. Meski ada pembatasan aktifitas secara langsung, Berry dan teman-temannya berinovasi melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan teknologi melalui webinar dan video.
“Perkawinan usia anak juga sering terjadi di daerah kami, terutama selama pandemi ini. Upaya kami yaitu melakukan berbagai sosialisasi dan memasang poster di tempat wisata. Kami juga bekerja sama dengan LPA di daerah kami untuk melakukan webinar terkait perkawinan usia anak, karena kebanyakan orang tua maupun anak-anak belum tahu dampak perkawinan usia anak. Kami juga melakukan sosialisasi di media sosial melalui video,” tutur Berry.
Di sisi lain, hak anak atas identitas, pemerataan pendidikan, kesenjangan dan kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19, hingga kebutuhan ruang bermain ramah anak juga menjadi topik pembahasan lainnya.
“Salah satu hak yang belum banyak didapatkan anak-anak jalanan adalah akta kelahiran. Dari situ kami berinisiatif untuk bekerja sama dengan dinas catatan sipil, untuk proses pembuatan akta kelahiran dan kartu identitas anak. Setelah kolaborasi itu, kami diberikan fasilitas kemudahan dan proses yang cepat saat membawa berkas. Kami juga terbuka bukan hanya bagi anak-anak jalanan, tetapi seluruh anak-anak di Kota Kendari juga kami bantu,” jelas Berliana.
Mendengar berbagai aspirasi dari anak-anak, Menteri Bintang memberikan apresiasi atas partisipasi anak-anak di forum anak yang telah menjalankan peran sebagai 2P (pelopor dan pelapor). Menteri Bintang juga mengingatkan agar anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak dapat menjadi contoh bagi teman sebayanya.
“Ini luar biasa, ada yang menyampaikan masukan dan upaya yang sudah dilakukan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya. Kalian yang sudah tergabung dalam Forum Anak dengan 2 peran pelopor dan pelapor memang harus menjadi contoh yang baik bagi teman-teman di lingkungan kalian masing-masing. Terkait berbagai permasalahan yang disampaikan, Kemen PPPA akan membicarakan isu tersebut dengan kementerian lembaga terkait untuk sama-sama dicarikan solusinya,” jelas Menteri Bintang.
Sumber: Kemenpppa