PEGAF, JAGAINDONESIA.COM – Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf) Yosias Saroy, SH menyampaikan permasalahan dana Otonomi Khusus (Otsus) kepada Senator Filep Wamafma. Ia menyatakan bahwa dana otonomi khusus untuk masyarakat Pegaf telah bermasalah sejak dari proses transfer oleh Pemerintah Pusat.
Menurutnya dana Otsus sangat menunjang realisasi program pemerintah kepada masyarakat sesuai peruntukannya di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan infrastruktur. Akan tetapi menurut Bupati Saroy, Kabupaten Pegaf tidak menerima dana Otsus sesuai harapan.
Ia menuturkan masyarakat Pegaf merupakan Orang Asli Papua (OAP). Sehingga menurutnya tidak ada lagi tawar-menawar dana Otsus dan bahkan dikurangi bagi Kabupaten Pegaf. Hal tersebut juga disampaikan kepada peserta temu nasional GPKAI se-Indonesia di kampung Sururey, Kabupaten Pegaf pada Rabu (19/5).
Dengan adanya permasalahan dana Otsus, Bupati Saroy mengaku harus menggunakan dana APBD Pegaf untuk menutup program yang seharusnya direalisasikan menggunakan dana otsus di Pegaf.
Lebih lanjut, Saroy berharap kehadiran Anggota DPD RI Filep Wamafma turut menjawab persoalan yang tengah dihadapi oleh pemerintah Pegaf, terutama berkaitan dengan dana Otsus Papua.
Ia menambahkan, dana Otsus disebut dipotong karena alasan untuk perekrutan polisi Otsus maupun tentara Otsus. Oleh karena itu, ia kembali berharap kepada Filep Wamafma untuk mendorong agar dana Otsus ke Pegaf tetap disalurkan sebagaimana mestinya agar menjawab kebutuhan masyarakat.
“Otsus harus ada di kabupaten/kota dan kuotanya dibagikan ke kabupaten dan kota sebab kita yang berhadapan dengan kondisi masyarakat, sehingga ini adalah titipan saya kepada senator DPD Papua Barat,” ungkap Yosias Saroy. (WRP)