PAPUA BARAT – Kasus OTT KPK terhadap Bupati Bogor Ade Yasin membuka sinyal baru. Pasalnya ia ditangkap tak sendirian, melainkan Ketua tim audit BPK Jawa Barat juga turut terjaring.
Kejadian ini menunjukkan fakta bahwa terdapat permasalahan serius di tubuh BPK. Lembaga yang seharusnya memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara, justru dicemari oleh oknum staff Auditnya sendiri.
Atas peristiwa tersebut, senator Papua Barat Filep Wamafma berharap BPK melakukan pembenahan internal. Menurutnya, kasus tertangkapnya oknum pengaudit tersebut cukup menjadi peringatan untuk melihat kembali independensi dan profesionalisme para pegawai BPK.
“Kasus tersebut penting untuk ditindaklanjuti lebih jauh oleh instansi BPK secara keseluruhan. Kita berharap KPK membedah laporan BPK di Kabupaten, Kota, dan Provinsi. Banyak petunjuk yang bisa didapat.” Kata Filep Wamafma.
Ia menyebut bahwa kasus tersebut seperti gunung es, kemungkinan terjadi di daerah juga cukup besar lantaran korupsi yang terus saja terjadi.
“ Kita harus jujur bahwa Opini WTP hasil pemeriksaan tak berbanding lurus dengan korupsi. Berarti ada masalah yang perlu ditindaklanjuti.” Tutur Doktor lulusan Unhas ini.
Wakil Ketua I Komite I DPD RI ini berharap BPK dapat mengeluarkan sanksi yang lebih tegas kepada setiap pegawai yang menodai nilai dasar BPK.