Kamis, 28 November 2024
BerandaHukumNelayan Tewas Ditembak dan 2 Kapal Nelayan Merauke Ditahan Papua Nugini, Kemlu...

Nelayan Tewas Ditembak dan 2 Kapal Nelayan Merauke Ditahan Papua Nugini, Kemlu Tuntut Penyelidikan!

JAGAINDONESIA.COM – Seorang nelayan sekaligus kapten KMN Calvin 02 bernama Sugeng meninggal dunia usai diberondong tembakan dari kapal perang tentara Papua Nugini (PNG) pada Senin (22/8/2022).

Kapal nelayan itu ditembak lantaran memasuki wilayah perairan Papua Nugini saat hendak mengambil ikan. Kejadian ini diketahui dari radio kapal yang bersandar di Torasi. Selanjutnya, 8 ABK lainnya kemudian segera melapor ke pos TNI-AL yang ada di sekitar perairan tersebut.

Selain itu, 2 kapal nelayan asal Merauke yakni KMN Arsial 77 dengan 7 orang awak dan KMN Baraka Paris dengan 6 orang dikabarkan masih ditahan usai ditangkap petugas patroli Papua Nugini di hari yang sama.

Menanggapi kejadian ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memanggil kuasa usaha atau pelaksana duta besar Papua Nugini di Jakarta. Pemanggilan dilakukan tepat dua hari pasca kejadian yakni pada 24 Agustus 2024.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan pihaknya sangat menyesalkan insiden penembakan yang terjadi.

Oleh karena itu, Judha mengatakan, Kemlu RI telah resmi melayangkan nota diplomatik kepada Papua Nugini dan meminta investigasi termasuk penyelidikan atas penggunaan kekuatan sewenang-wenang atau tidak dalam menerapkan hukuman tegas terhadap pelanggar, terutama terkait insiden ini.

“Kemlu juga meminta penjelasan kepada pemerintah PNG atas insiden penembakan ini dan meminta dilakukannya investigasi secara menyeluruh, dan diterapkannya hukuman tegas jika ditemukan pelanggaran prosedur, termasuk kemungkinaan penggunaan kekuatan yang berlebihan,” kata Judha dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/8/2022).

“KBRI Port Moresby juga telah menyampaikan nota diplomatik secara resmi untuk menyampaikan kekhawatiran Indonesia tersebut,” sambung Judha.

Lebih lanjut, Kemlu juga meminta konfirmasi terkait penahanan dua kapal nelayan lainnya dan meminta akses kekonsuleran kepada pemerintah Papua Nugini untuk menjenguk para nelayan Indonesia itu.

Menurut Judha, Kuasa Usaha Kedubes Papua Nugini juga membenarkan adanya patroli militer PNG saat kejadian. Perwakilan PNG di Jakarta itu juga menyampaikan akan meneruskan permintaan pemerintah Indonesia ke pemerintah pusat PNG.

Selain itu, Kemlu akan terus memantau perkembangan penanganan kejadian ini dan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait penahanan kedua kapal nelayan tersebut. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -