BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Warga Kampung Naramasa, Distrik Kuri, Teluk Bintuni, Papua Barat mempertanyakan perihal bantuan rumah layak huni bagi mereka. Pasalnya, terdapat satu unit bantuan rumah layak huni di kampung tersebut namun mereka tidak mengetahui darimana bantuan rumah permanen tersebut berasal.
“Beginilah realita terhadap kebijakan pemerintah memberi bantuan kepada warga di kampung-kampung. Kedapatan rumah layak huni ini bagi warga di kampung, katanya proyek, tapi kami tidak tahu itu bantuan darimana, entah provinsi atau kabupaten,” ujar salah seorang warga Naramasa, Simi Urbon, Selasa (29/11/2022).
“Penerima proyek mengatakan ini proyek dari aspirasi DPR Provinsi. Lalu dimana bantuan perumahan layak huni dari Dinas Perumahan Kabupaten dan Provinsi?” kata Urbon menambahkan.
Ia mengatakan, warga Naramasa tidak mengetahui rumah tersebut merupakan bantuan atau proyek dan berasal dari pemerintah provinsi, kabupaten atau DPR. Sedangkan, informasi tentang pemberian rumah tersebut diakuinya simpang siur.
“Anak bisa lihat sendiri hanya ada satu rumah, itu saja pemberian dari pemerintah. Itu juga yang kami dengar bervariasi, ada yang bilang bantuan dari provinsi, ada juga yang bilang proyek rumah, ada juga yang bilang itu rumah aspirasi dari DPR yang terpilih. Kami masyarakat bingung, mana yang benar,” ucapnya.
Menurut Simi Urbon, apabila bantuan tersebut berasal dari pemerintah, maka diharapkan dapat disampaikan dan dijelaskan dengan baik agar warga setempat mengerti. Sementara mayoritas warga di Kampung Naramasa masih bertahan tinggal di rumah papan kayu bertahun-tahun lamanya yang rentan terdampak bencana.
“Setahu saya, kalau itu dari pemerintah atau dinas terkait pasti kepala dinas datang baru beri tahu kami baik-baik bahwa bapak-ibu ini bantuan dari pemerintah. Jadi anak bisa lihat kami masyarakat yang ada di kampung Naramasa masih tinggal di rumah papan peninggalan perusahaan,” katanya lagi.
“Selama ini pemerintah maupun dinas terkait terutama Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni mana perhatiannya untuk kami masyarakat Kampung Naramasa, dengan 1 atau 2 rumah layak huni? Tidak ada sama sekali, kami sangat butuh rumah layak huni,” tutupnya. (MW)