PAPUA BARAT, JAGAINDONESIA.COM – Anggota DPD RI asal Papua Barat Dr. Filep Wamafma turut menyayangkan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini. FIFA mencoret Indonesia sebagai host ajang sepak bola bergengsi ini lantaran situasi terkini pasca penolakan terhadap Timnas Israel bertandang ke Indonesia.
Dalam rilis resminya, FIFA juga menyebut kembali Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 lalu sekaligus meminta Indonesia untuk berfokus mentransformasi sepak bola dalam negeri usai tragedi tersebut. Selain itu, FIFA juga menyinggung perihal potensi sanksi terhadap PSSI usai pembatalan RI sebagai host piala dunia U-20 ini.
“Situasi ini tentu akan berdampak tidak baik pada sepak bola Indonesia, termasuk impian garuda muda untuk bisa bertanding di Piala Dunia di rumah sendiri. Yang jelas Indonesia kini bersiap mendapat sanksi dari FIFA, inilah kerugian terbesar bagi kita Indonesia dalam penyelenggaraan olahraga sepak bola,” ujar Filep, Selasa (28/3/2023).
Adapun penolakan terhadap Timnas Israel ini digaungkan oleh sejumlah oknum politisi termasuk pejabat gubernur serta ormas yang dinilai memicu keputusan FIFA membatalkan peluang emas Indonesia itu.
Terkait hal ini, Filep menuturkan, faktanya penolakan tersebut kini berujung sanksi yang merugikan negara dan mengecewakan masyarakat Indonesia. Menurutnya, sepak bola tidak ada kaitannya dengan urusan politik maupun agama. Bahkan penolakan tidak terjadi terhadap atlet Israel yang bertanding di Indonesia pada cabang olahraga lain yang digelar sebelumnya.
Ia menekankan, olahraga mengajarkan sportivitas dalam bermain dan mengedepankan pengembangan bakat, skill, kegigihan serta daya juang para pemain di berbagai cabor yang dipetandingkan. Sehingga menurutnya nilai-nilai itu yang semestinya diutamakan dalam rangka pembinaan kemampuan dan mentalitas generasi bangsa.
“Urusan sepak bola baiknya jangan dicampuradukkan dengan urusan atau kepentingan politik. Karena dampaknya sangat merugikan negara, masyarakat termasuk para pelaku UMKM yang menyambut baik gelaran sepak bola kelas dunia di Indonesia ini. Hal ini sungguh sangat disayangkan, peluang emas yang terlewat begitu saja,” kata Filep.
Dalam kesempatan yang sama, Filep mengajak semua pihak untuk menjadikan persoalan ini sebagai pelajaran berharga. Dirinya berharap sepak bola Indonesia akan terus hidup, maju dan menyala sebagaimana upaya transformasi yang sedang berjalan saat ini.
“Saya memahami kekecewaan masyarakat terutama para pemain kita Timnas U-20. Namun saya berharap semangat kita dan semangat para pemain Timnas tidak akan surut untuk terus berkarya dan berprestasi di kancah nasional hingga menembus internasional,” pungkas Filep.