BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Miryam Waney menyampaikan kebutuhan didirikannya SMA Negeri di kampung Idoor, Distrik Wamesa, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Hal itu dibahas dalam rapat bersama para tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh agama yang mendiskusikan tentang pendidikan di kampung Idoor.
“Kampung kami hanya memiliki Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selama ini lulusan di SD dapat melanjutkan di SMP yang sudah ada, namun untuk SMP yang mau lanjutkan ke SMA di kampung Idoor belum ada atau masih terkendala,” katanya kepada media ini, Minggu (18/6/2023).
Menurutnya, keberadaan SMA Negeri di Idoor merupakan kebutuhan masyarakat untuk menunjang pendidikan anak-anak di kampung itu. Bahkan, untuk lokasi kebutuhan pembangunan SMA Negeri tersebut juga telah disediakan.
“Kami berharap dari Dinas Pendidikan bisa membuka SMA Negeri di Distrik Wamesa tepatnya di kampung Idoor. Kami sudah menyediakan tempat atau lokasi untuk pembangunan sekolah. Tinggal dari pemerintah melalui dinas terkait kalau bisa hadirkan satu SMA Negeri di kampung Idoor,” ujarnya.
“Kami harus jujur bahwa kami sangat membutuhkan SMA Negeri ini, karena yang sudah ada saat ini adalah YPK mulai dari SD dan SMP. Ini di bawah Yayasan Pendidikan Kristen, lalu dimana pihak negeri untuk anak-anak Indonesia yang tinggal di pelosok seperti kami?” tanya Miryam.
Ia pun menjelaskan, keinginan adanya SMA Negeri di Idoor dan enggan menyekolahkan anak-anak mereka ke luar juga memiliki alasan yakni agar mendorong perputaran ekonomi di kampung Idoor.
“Dalam prinsip ekonomi, kami mau agar uang ataupun dana kampung yang diberikan ke kampung dapat berputar di kampung kami. Artinya tidak terjadi cost belanja yang tinggi ke luar akibat perpindahan manusia. Sehingga harapannya, semua berada dalam kawasan yang terkontrol melalui manajemen kampung yang produktif,” jelas Miryam. (MW)