MANOKWARI, JAGAINDONESIA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIH Manokwari menyerahkan aspirasi pendidikan gratis untuk masyarakat Papua kepada perwakilan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Provinsi Papua Barat yakni Ketua BP3OKP, Irene Manibuy di salah satu hotel di Manokwari, Rabu (19/7/2023).
Aspirasi ini diserahkan langsung kepada Irene Manibuy setelah sebelumnya Aliansi BEM se-Manokwari gagal bertemu Wapres RI lantaran aksi yang digelar dibubarkan oleh aparat Kepolisian. Aksi para mahasiswa ini dibubarkan karena dinilai mengganggu keamanan dan ketertiban saat kunjungan kerja wapres di Manokwari, Papua Barat.
Terkait penyerahan aspirasi itu, Ketua BEM STIH Manokwari, Herzon A. Korwa mengatakan, terdapat sejumlah poin penting yang dibuat dan dibubuhi tandatangan sebagai bentuk aspirasi.
Herzon menuturkan, salah satu bentuk aspirasi mereka yakni pendidikan gratis untuk tingkat SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi di Papua Barat. Menurutnya, aspirasi ini merupakan tugas mahasiswa/i dalam mengawal kehendak masyarakat tersebut hingga mendapat jawaban.
Bahkan Herzon menyebut, menurut informasi dari Irene Manibuy, pihak BEM akan difasilitasi berjumpa dengan Wapres Ma’ruf Amin.
“Hal ini harus terwujud, sebab didalam undang-undang nomor 2 Tahun 2021 tentang Otsus bagi Provinsi Papua sudah sangat jelas, tinggal bagaimana implementasi dilaksanakan di tingkat daerah agar pendidikan gratis bisa menjawab keresahan rakyat Papua,” ungkap Herzon kepada awak media.
Dirinya pun berharap aspirasi BEM STIH Manokwari juga bisa sampai ke meja Wapres Republik Indonesia selaku ketua BP3OK di tanah Papua.
“Harapan kami, perjuangan mahasiswa/i di tanah Papua pada umumnya, dan Papua Barat lebih khusus dapat bermanfaat menyuarakan apa yang menjadi masalah serius di tengah rakyat Papua hari ini dan kedepannya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa meskipun UU Otsus sudah memberikan ruang untuk diberlakukan pendidikan gratis di Papua, namun fakta hari ini masih ditemukan berbagai pungutan biaya. Oleh sebab itu, mahasiswa berharap ada solusi dari BP3OK agar menjawab aspirasi tersebut demi kemajuan pendidikan masyarakat Papua. (WRP)