BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Perwakilan masyarakat adat suku Kuri dan Wamesa berjumpa dan berdiskusi dengan senator DPD RI Dr. Filep Wamafma tentang berbagai persoalan yang sekian lama dinantikan untuk bisa disampaikan.
Pertemuan itu berlangsung melalui acara silaturahmi dan makan Papeda bersama perwakilan pemuda, tokoh adat, tokoh masyarakat dan perempuan dari dua suku tersebut di kompleks Tahiti Teluk Bintuni, Rabu (19/07) siang.
Salah seorang tokoh pemuda perwakilan suku Wamesa Hengki Manibui mengaku bersyukur dapat bertemu secara langsung dengan Senator Papua Barat di Teluk Bintuni di tengah kegiatan yang begitu padat.
“Jadi di kesempatan ini kami tidak banyak bicara, tapi kami hanya ingin menyampaikan persoalan yang kami masyarakat alami selama ini di daerah kami,” kata tokoh pemuda suku Wamesa, Hengki Manibui.
Di kesempatan itu, Hengki menyampaikan aspirasi tentang infrastruktur jalan dari Bintuni ke Kuri Wamesa dan sebaliknya yang masih sangat sulit untuk dilalui. Selain itu, persoalan tentang pembangunan infrastruktur lain seperti rumah layak huni, pendidikan, kesehatan hingga fasilitas transportasi.
Dirinya pun berharap dapat bertemu dengan Gubernur Papua Barat agar aspirasi mereka dapat disampaikan secara langsung. Menurutnya, Kuri dan Wamesa merupakan suku terbesar dan pertama di Teluk Bintuni, Teluk Wondama, namun hingga kini masih tertinggal dari kemajuan suku lainnya di daerah ini.
Para tokoh pemuda ini juga menyuarakan tentang pemekaran DOB Kuri Wamesa. Mereka berharap aspirasi ini dapat ditindaklanjuti ke pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi Papua Barat.
“Hanya ini yang dapat saya suarakan kepada kakak, anak, Filep Wamafma dan semoga aspirasi kami bisa diteruskan. Sebab kami selama ini ikuti kakak yang selalu berjuang buat Papua, maka tidak salah kami bertemu saat ini,” ungkap Hengki.
Menanggapi aspirasi itu, Dr. Filep Wamafma menyampaikan bahwa sebagai wakil daerah di parlemen dirinya akan mempelajari terlebih dahulu sejumlah persoalan yang telah disampaikan.
“Terkait pertemuan dengan gubernur Papua Barat, saya tidak menjanjikan namun akan mencoba mengupayakan. Sebab kewenangan Penjabat gubernur Papua Barat saat ini terbatas karena jabatannya sebagai Pj. Namun kaitan dengan aspirasi, saya akan mencoba komunikasi, apabila bisa direspons, maka nanti disampaikan lebih lanjut kepada masyarakat,” kata Filep.
Diketahui, pertemuan ini difasilitasi tokoh pemuda Kuri Wamesa, Michael Warbete bersama kepala LMA Wamesa, Riko Manibuy, tokoh pemuda Kuri Arnol Warbet, Armando Idorway dan perwakilan tokoh pemuda dari kedua suku tersebut. (WRP)