JAGAINDONESIA.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan terdapat 3 dari 57 target pengeboran sumur eksplorasi 2023 berada di wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) asal Singapura, Petrogas (Basin) Ltd. yang berkontrak dengan SKK Migas telah memulai pengeboran sumur eksplorasi Riam-1 pada Jumat (21/7/2023) yang terletak di lapangan Walio Barat, tepatnya di Blok Kepala Burung, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Program pengeboran sumur eksplorasi ini diperkirakan akan dilaksanakan hingga 2 bulan ke depan. Adapun sumur eksplorasi ini akan dibor secara berarah menggunakan PBL Rig 3 (750 HP) dengan rencana kedalaman akhir sumur di 4.250 ftMD.
“SKK Migas dan KKKS terus mendorong program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia, karena potensi minyak dan gas terbesar saat ini berada dikawasan tersebut. Pengeboran sumur eksplorasi sumur Riam-1 di Blok Kepala Burung, adalah dalam rangka untuk mengoptimalkan potensi minyak dan gas di Papua Barat dalam rangka menemukan sumber cadangan migas untuk mendukung pemenuhan kebutuhan nasional,” ujar Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam siaran pers, Sabtu (22/7/2023).
“Ke depan wilayah Sorong akan semakin strategis, seiring upaya pemerintah mendorong hilirisasi hulu migas dengan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri pengguna gas, termasuk rencana pendirian pabrik pupuk di Sorong”, sambungnya.
Ia menambahkan, SKK Migas akan terus menggiatkan pengeboran sumur ekplorasi di Sorong. Menurutnya, kesiapan industri hulu migas untuk mendukung peningkatan cadangan migas nasional melalui pengeboran sumur eksplorasi yang lebih masif dan agresif pada 2023.
“Masifnya program pengeboran sumur eksplorasi menunjukan optimisme industri hulu migas terhadap potensi yang ada serta merupakan langkah nyata sebagai upaya untuk menemukan sumber cadangan migas baru,” kata Benny.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro, Ahad (23/7/2023) mengatakan kagiatan eksplorasi pengeboran sumur migas memerlukan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat di Papua Barat Daya.
Menurut Hudi, kegiatan sektor hulu migas ini memberi dampak positif terhadap pendapatan daerah melalui dana bagi hasil (DBH) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kegiatan hulu migas juga sudah ciptakan efek berganda yang dirasakan masyarakat lokal di Papua Barat Daya,” ungkap dia, dikutip dari Antara.
Hudi menambahkan bahwa kegiatan eksplorasi Riam-1 bermaksud untuk menguji sekaligus mengevaluasi potensi kandungan migas yang terdapat pada Formasi Kais. Dirinya berharap proses pengeboran dapat berjalan lancer dan diselesaikan sesuai target waktu yang ditentukan.
“Remaining reserve dari lapangan yang saat ini diproduksi di Sorong, berasal dari wilayah kerja operator Petrogas dan PT Pertamina EP,” kata Hudi. (UWR)