BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Masyarakat Kampung Obo, Distrik Kuri, kabupaten Teluk Bintuni mengeluhkan minimnya fasilitas umum dan sarana-prasarana penunjang terkait ketersedian air bersih, listrik kampung, rumah layak huni, akses jalan, puskesmas, sekolah dan gereja yang memadai serta layanan pemerintah lainnya.
“Kurangnya fasilitas penunjang ini mengakibatkan pelayanan pemerintah terkesan mandek. Masyarakat mulai perlahan mengungsi satu per satu mencari layanan yang memadai,” ujar salah satu tokoh masyarakat Yakop Werbete, Rabu (24/7/2024)
Menurut Yakop yang juga merupakan Ketua RT 02 di kampung Obo, kesenjangan yang ada telah terjadi cukup lama. Ia berharap pemerintah lebih memberikan perhatian pada masyarakat kampung Obo.
“Kami masyarakat Kuri di kampung Obo mengharapkan adanya perhatian pemda terkait mutu layanan umum dan layanan dasar kami.. Padahal kalau mau dibilang kampung Obo adalah kampung definitif pemekaran dari kampung Naramasa. Namun oleh karena kurangnya perhatian pemerintah kabupaten, ya kami masyarakat kini bergantung pada hak wilayat kami sebagai jaminan investasi pada perusahaan yang beroprasi di wilayah adat kami,” katanya lagi.
“Kami berharap dengan adanya investasi maka akan bertambang keberpihakan pemerintah pada daerah, namun kenyataannya tidak. Malah kami susah. Maka kami berterima kasih kepada media ini yang dengan tegas menyambung suara kami kepada pemerintah agar ada perhatian kepada kampung kami yang jauh dan bisa dikatakan terpelosok dan berbatasan langsung dengan kabupaten Wondama. Semoga ada perhatian dari pemerintah untuk kampung Obo,” tutupnya. (MW)