BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Masyarakat Kampung Korano Jaya, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni yang mayoritas bekerja sebagai nelayan mengharapkan bantuan pembangunan jeti di kampungnya.
Salah seorang nelayan, Riclof mengatakan bahwa kebutuhan jeti sangat mendesak lantaran aktivitas nelayan yang padat dan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.
“Untuk kelancaran mobilitas laut, masyarakat menyediakan lahan untuk pembuatan jeti kayu. Beberapa bulan lalu para petuanan dan juga nelayan bersama meminta dilakukan pengukuran guna pembuatan jeti yang layak sehingga menjadi tempat berlabuhnya parahu-perahu nelayan mereka,” katanya.
“Kami tidak hanya nelayan ikan, ada nelayan kepiting hingga udang yang sangat membutuhkan jeti yang kualitas baik,” sambungnya.
Menurut Riclof, para nelayan udang, ikan dan kepiting dari Kampung Korano Jaya setiap pulang selama empat hari melaut tidak mempunyai tempat untuk menyandarkan perahu.
“Kami biasa ikat di pohon-pohon dan perahu kami menepi di pinggiran pesisir. Ini cukup beresiko karena jika kali Muturi banjir perahu kita bisa ludes terseret banjir dan mesin johnson bisa hilang karena terseret banjir,” sebutnya.
“Untuk itu kami menyediakan lahan dan bahan yang ada dan kami berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat memprogramkan satu jeti kayu atau apung. Dan kami siap membantu bekerja dengan prinsip gotong royong, agar cepat selesai. Yang penting pemerintah mau bantu memprogramkan kami satu jeti untuk kami para nelayan di kampung Korano Jaya. Saat ini kami bersama sudah mengukur panjang dan lebar dan tinggi jembatan serta kapasitas tampung perahu perahu kami,” jelasnya menambahkan.
Lebih lanjut, dia juga berharap jembatan yang dibangun lebar dan kuat sehingga dapat menampung keranjang kepiting dan udang serta ikan hasil tangkapan nelayan. Menurutnya, hasil tangkapan para nelayan telah banyak ditunggu para pembeli langsung di atas dermaga dan siap dipasarkan ke luar Papua. (MW)