Rabu, 27 November 2024
BerandaEkonomiBahas Kekuatan Ekonomi ASEAN, Menteri Investasi Gunakan Pepatah Papua

Bahas Kekuatan Ekonomi ASEAN, Menteri Investasi Gunakan Pepatah Papua

JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI menghadirkan forum diskusi tingkat tinggi dalam gelaran Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Investment Forum (AIF) Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, pada Sabtu (2/9/2023).

AIF 2023 merupakan forum investasi yang pertama selama sejarah berdirinya ASEAN sekaligus merupakan salah satu terobosan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 untuk memberikan wadah bagi para anggota ASEAN berkolaborasi dan membahas secara khusus isu investasi.

Dalam paparannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan pertumbuhan ekonomi ASEAN secara konsisten meningkat dan menjadi penerima investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) terbesar ke-2 di dunia di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Menurutnya, FDI ke ASEAN yang meningkat 5% sehingga mencapai USD224,2 miliar menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah ASEAN. Namun Bahlil mengungkapkan bahwa 60% FDI yang masuk ke ASEAN pada tahun 2022, hanya dinikmati oleh kurang dari 1% penduduk kawasan.

Oleh sebab itu, Bahlil mengajak negara-negara ASEAN untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun investasi yang saling menguatkan.

“Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas yang kuat,” ungkap Bahlil dikutip Minggu (3/9/2023).

Bahlil pun mengutip pepatah Papua tentang persatuan dan kerjasama yang mampu menjadi kekuatan berlipat sehingga memunculkan kekuatan yang lebih besar untuk bergerak lebih maju di masa yang akan datang.

 Dalam pepatah Papua, sebatang lidi tidak mampu membersihkan kotoran, tetapi dengan seikat lidi jangankan daun, batu pun dapat digeserkan. Kita boleh berkompetisi tapi kita juga harus berkolaborasi,”

Menyambut baik hal ini, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa AIF akan menjadi peluang untuk bisa merumuskan strategi mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN. Oleh sebab itu, menurutnya, negara-negara ASEAN perlu meningkatkan investasi antar negara anggotanya.

“Kita tidak bisa mengandalkan mitra yang jauh di sana. Kita juga perlu menjajaki peluang investasi antar negara di ASEAN serta peluang untuk meningkatkan infrastruktur yang ada. Dengan adanya kemitraan ini kita mampu mendorong ketahanan kawasan dan mampu menghadapi tantangan geopolitik di masa depan,” katanya.

Di Papua, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terus berupaya meningkatkan laju investasi, diantaranya di provinsi termuda Indonesia, Provinsi Papua Barat Daya. Bahlil bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan mendatangkan investor dari China yang bergerak di bidang smelter nikel dan pabrik baterai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.

“Saya pernah diberitahukan soal investor dari China itu, mereka kan mau bangun smelter nikel di sini (KEK Sorong). Tetapi mereka minta jaminan bahan baku,” kata Bahlil, di Sorong, Sabtu (5/8/2023).

Menurut Bahlil, perusahaan asal China telah siap beroperasi di kawasan tersebut dan sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Sorong sejak April 2023 lalu. Namun terdapat kendala yakni terkait dengan pemenuhan bahan baku yang belum tersedia di KEK Sorong.

Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk menangani kendala itu yakni segera menginventarisir izin usaha pertambangan (IUP-IUP) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah namun tidak produktif, untuk ditata kembali.

“Nah memang itu salah satu masalah, saya baru bicarakan dengan Pak Gubernur adalah kami segera mengiventarisir IUP-IUP yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik di lokasi Kabupaten Sorong maupun di Raja Ampat, yang tidak produktif segera kami tata. Tujuannya apa, tidak akan mungkin Investasi masuk kalau tidak ada jaminan bahan baku. Nah jadi itu tugas kami yang akan kami dorong ke depan,” kata Bahlil. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -