BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Kepala Kampung Simei, Obet Yoweni menyampaikan masyarakat Simei dan Obo telah bersepakat untuk menemui Kapolres Teluk Bintuni terkait kasus dugaan korupsi pembangunan jalan Simei-Obo.
“Hari ini kami rapat bersama keluarga, karena tadi malam beberapa lombot dari kampung Wagen sudah tiba muat warga di RT 02 kampung atau dusun wagen yang adalah warga dari Kampung Obo. Setelah mendengar masalah jalan ini, mereka semua sudah ada di Bintuni dan hari ini kami rapat untuk bertemu bapak Kapolres Bintuni,” ujarnya kepada media ini, Senin (13/11/2023).
Dalam rapat ini, selaku Kepala Kampung Simei, Obet mengapresiasi pemerintah yang telah menerima usulan masyarakat Obo tentang dibangunnya ruas jalan Simei-Obo. Akan tetapi dirinya mengecam tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab, sehingga proyek tersebut tak terealisasi hingga saat ini.
“Kepada pemerintah kami berterima kasih sudah programkan jalan untuk keluarga kami di Obo, tapi mungkin kurang pengawasan sehingga jalan yang harusnya dibangun untuk melayani masyarakat di kampung Obo tidak dibangun, malah uangnya tidak tahu dikemanakan. Ini benar-benar perbuatan yang tidak terpuji,” katanya.
“Kenapa bisa digelapkan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga jalan tidak terwujud. Yang ada jalan saat ini adalah jalan yang dibuat oleh perusahaan WS,” sambungnya.
Oleh sebab itu, dia menekankan, masyarakat adat Simei-Obo menuntut hak adat lantaran dirugikan atas kasus ini. Pihaknya meminta Polres Teluk Bintuni segera menuntaskan kasus ini agar pelaku segera mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Bukan saja negara yang rugi tapi kami masyarakat adat juga rugi. Dan haga diri kami adalah wujud dari hak adat kami yang dipermainkan, dijadikan obyek. Saya mau katakan bahwa pihak kontraktor besok kita ketemu jangan coba-coba jalan kosong ketemu kami. Tapi isi tuman sagu kami penuh baru bisa kami pulang. Dan masalah ini kami minta pihak kepolisian usut tuntas sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya. (MW)