JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana mengirim tim dokter independen ke Jayapura untuk memeriksa kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe. Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, KPK berupaya memenuhi hak pihak-pihak terkait kasus ini demi kelancaran proses hukum yang berjalan.
“Tim ini akan melakukan agenda kegiatan untuk memastikan dan sekaligus membantu pemulihan kesehatan para pihak yang keterangannya dibutuhkan oleh KPK,” kata Ketua KPK Firli Bahuri, Rabu (19/10/2022).
Menurut Firli, langkah itu perlu dilakukan termasuk untuk memenuhi hak tersangka mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, Gubernur Lukas Enembe hingga kini belum memenuhi panggilan pemeriksaan KPK dengan alasan sedang sakit.
“Terutama terhadap hak-hak tersangka harus kita penuhi,” kata Firli Bahuri.
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata. Alex menyampaikan, KPK juga akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengirim tim dokter ke Papua.
“Pak Ketua Pak Firly sudah menyampaikan bahwa akan berkoordinasi dengan IDI untuk mengirim dokter untuk memeriksa yang bersangkutan,” kata Alexander Marwata dikutip, Rabu (19/10/2022).
Alex menjelaskan, KPK harus mencari pendapat kedua (second opinion) terkait kondisi kesehatan Lukas Enembe. Langkah itu perlu dilakukan meskipun Lukas Enembe telah diperiksa oleh dokter pribadi termasuk dari Singapura.
“Kita sudah koordinasi dengan IDI dan sekarang sedang dibentuk tim, untuk melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan di Papua,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak Lukas Enembe melalui kuasa hukumnya Stefanus Roy Rening menyampaikan rencana kedatangan tim dokter dari KPK harus terlebih dahulu dirapatkan bersama keluarga dan masyarakat adat.
“Kami sudah lakukan koordinasi dan komunikasi dengan klien kami, dan klien kami akan rapatkan dulu dengan keluarga juga masyarakat adat, untuk merespons kunjungan KPK dengan tim dokternya ke kediaman klien kami,” ujar Stefanus Roy Rening.
Menurut Roy, kliennya membutuhkan keputusan bersama terkait dengan rencana kunjungan KPK dan IDI ke Jayapura. Sedangkan hingga saat ini, ratusan massa pendukung masih berjaga di kediaman Lukas Enembe di Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Di sisi lain, kondisi kesehatan Lukas Enembe juga menjadi perhatian masyarakat Papua. Sejumlah pihak bahkan meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk menonaktifkan Lukas Enembe dari jabatan gubernur dan meminta segera ada penunjukan penjabat gubernur demi kelancaran pelayanan publik di Papua. (UWR)