BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Masyarakat kabupaten Teluk Bintuni mengeluhkan harga cabai yang meningkat tajam. Pantauan media ini, di Pasar Sentral Bintuni, cabai merah keriting naik 3,65% atau sekitar Rp1.610 menjadi Rp 45.720 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik 2,37% atau sekitar Rp1.530 menjadi Rp 66.130 per kg.
Salah seorang penjual yang enggan disebut namanya mengatakan di tengah kenaikan harga cabai, harga sayur di pasar Sentral Bintuni masih tetap stabil per ikatnya yakni Rp. 5000,- sampai Rp.10.000,-; Namun, harga beras masih menunjukkan tren kenaikan. Beras premium naik 0,97% menjadi Rp 23.670 per kg, diikuti beras medium 0,44% dan beras SPHP Bulog 0,48%.
“Kenaikan harga cabai merah dikarenakan stok cabai di Bintuni berkurang, selain itu beberapa daerah penyuplai cabai merah dari Manokwari dan Oransbari belum juga tiba. Jadi stok kami sebagai pedagang cabai mengantisipasi kelangkaan cabai dengan menaikkan harga cabai agar stok yang ada bisa bertahan untuk beberapa hari ke depan sambil menunggu pasokan cabai dari Manokwari dan Oransbari,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).
Ia menambahkan, Kabupaten Teluk Bintuni belum memiliki cabai lokal. Akan tetapi, ia mengaku tidak mengetahui penyebab permasalahan terkait ketersediaan cabai lokal dari kota Bintuni.
Menurutnya, pergerakan harga pangan di pasar khususnya di pasar Sentral Bintuni menunjukkan tren yang bervariasi. Penurunan harga pada beberapa komoditas menjadi kabar baik bagi konsumen, namun kenaikan harga beras dan harga cabai perlu mendapat perhatian untuk menjaga stabilitas pangan. (MW)