JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Papua Barat dan 7 kota/kabupaten di wilayahnya termasuk dalam daerah yang tidak melaporkan inovasi daerah sepanjang tahun 2022 ini. Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, total terdapat 32 kabupaten/kota di Indonesia yang tidak melaporkan inovasi daerah tahun 2022.
Mantan Kapolri itu menyebut pemda-pemda itu hanya bekerja reguler tanpa melakukan inovasi. Hal itu disampaikannya dalam acara Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2022, di Gedung Sasana Bakti Kemendagri, Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Lebih lanjut Tito mengatakan, 32 daerah itu tersebar di tujuh provinsi yang diantaranya tersebar di Provinsi Papua Barat. Sedangkan enam provinsi lainnya yaitu di Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua.
“Ada 32 wilayah yang tidak melapor dan diekspose agar masyarakat menilai bahwa kepala-kepala daerah itu tidak berinovasi. Hanya bekerja reguler,” katanya.
Ia menuturkan, puluhan kabupaten/kota yang masuk kategori tidak dapat dinilai itu perlu mendapat perhatian publik. Menurutnya, kinerja pemda terkait inovasi daerah dapat menjadi bagian dari penilaian publik termasuk dalam pertimbangan para calon daerah pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kepala daerah yang mana yang bisa berinovasi, publik tahu. Masyarakat mengerti kepala daerah mana yang inovatif sehingga rakyat tidak salah pilih di Pilkada sistem pemilihan langsung,” ungkap Tito.
Terlebih, lanjut Tito era otonomi daerah memberikan ruang dan peluang yang besar bagi setiap daerah untuk mengelola daerahnya sebaik mungkin, terutama dalam melakukan terobosan-terobosan inovasi untuk kesejahteraan masyarakatnya.
“Jika semua daerah bangkit dengan terobosan masing-masing, InsyaAllah pendapatan Indonesia akan disumbang dari pemerintah daerah,” katanya.
Oleh sebab itu, ia mendorong seluruh pemda untuk terus berupaya, berkreasi dan berinovasi serta bersiap menghadapi segala perubahan dan perkembangan zaman di tengah dinamika era globalisasi dengan banyaknya persaingan antarbangsa.
“Inovasi merupakan jantung untuk membuat perubahan, tidak ada komunitas negara bangsa masyarakat yang akan bisa melompat tanpa ada inovasi kreativitas dan terobosan-terobosan yang kreatif,” jelasnya.
“Globalisasi adalah keniscayaan, dunia menjadi kampung kecil. Setiap negara dan bangsa bisa melakukan hegemoni sehingga semua berusaha menjadi survive. Persaingan antarbangsa semakin ketat sehingga agar bisa bertahan maka Indonesia harus kencang dari sisi inovasi,” sambungnya.
Pada ajang yang digelar tahunan itu, Kemendari memberikan anugerah penghargaan bagi pemerintah terinovatif berdasarkan penilaian atas sejumlah inovasi pemerintah daerah dalam mengembangkan dan memajukan pelayanan bagi masyarakat di daerah masing-masing.
Kemendagri memberikan penghargaan tersebut dalam beberapa kategori yaitu kabupaten dan kota terinovatif yang berhasil didapatkan oleh Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Wonogiri, Kota Mojokerto, Kota Pekanbaru dan Kota Surabaya.
Selanjutnya, kategori daerah perbatasan terinovatif diberikan kepada Kabupaten Bintan, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sambas. Sedangkan kategori daerah tertinggal terinovatif diraih oleh Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sorong.
Sementara itu, provinsi terinovatif diberikan kepada Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat dan Bali. Kemudian, kategori kabupaten terinovatif didapatkan oleh Kabupaten Tabalong, Sragen, Temanggung, Situbondo, Pariaman, Indragiri Hilir, Hulu Sungai Selatan, Pamekasan dan Tanggamus.
Adapun sejumlah kota yang menerima penghargaan Kategori Pemerintah Kota Terinovatif antara lain Kota Serang, Kota Bekasi, Cimahi, Mataram, Padang Panjang, Jambi, Bengkulu dan Sukabumi. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian dan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas. (UWR)