PAPUA, JAGAINDONESIA.COM – Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua dalam kurun waktu lima tahun terakhir, diyakini terus membaik meski secara nasional reatif paling rendah dan berada pada urutan terbawah.⠀
⠀
Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Musa’ad mengatakan pertumbuhan IPM Papua pada tahun lalu, nampak pada kenaikan Umur Harapan Hidup (UMH) menjadi 68,79 tahun.⠀
⠀
Dimana Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi 11,08 tahun, meski rata lama sekolah (RLS) 6,69 tahun.⠀
⠀
“Lalu ada pengeluaran per kapita yang naik dari tahun 2018 ke tahun 2019 menjadi 7,336, hanya saja turun akibat Covid-19 menjadi 6.959 pada 2020”. ⠀
⠀
“Dan memang kondisi IPM di wilayah Kabupaten/Kota di Papua tidak merata karena faktor geografis, sosial, budaya dan politik serta tak ketinggalan keamanan,” ujar ia, dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu. ⠀
⠀
Masih menurut dia, proses perencanaan pembangunan di Provinsi Papua saat ini terus berjalan, jelang sisa dua tahun masa kepemimpinam Gubernur Lukas Enembe.⠀
⠀
Oleh karenanya, di penghujung masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua , pihaknya mendorong seluruh OPD agar dapat menyiapkan program pembangunan yang bersifat monumental untuk menjadi kebanggaan masyarakat.⠀
⠀
“Selain venue PON XX serta Infratruktur lainnya yang telah terbangun saat ini,” kata ia.⠀
⠀
Kepala Bappeda Papua Yohanes Walilo mengatakan ada sejumlah prioritas pembangunan yang harus diterjemahkan pada setiap Rencana Kerja (Renja) SKPD di 2022 mendatang, dengan sasaran makro.⠀
⠀
Diantaranya IPM proyeksi 62,27, angka kemiskinan proyeksi 25,89, pertumbuhan ekonomi proyeksi 5,64, PDRB perkapita tanpa tambang proyeksi 48,23, gini rasio proyeksi 0,0380, tingkat pembangunan terbuka proyeksi 3,60, konektivitas wiliyah proyeksi 70, dan intensitas emisi GRK proyeksi 0,31. (rls)