BINTUNI, JAGAINDONESIA.COM – Siswa-siswi SD Kampung Obo, Distrik Kuri, Kabupaten Teluk Bintuni harus mengikuti ujian sekolah di SD Negeri Sobiar, kampung Simei akibat rusaknya jalan Simei-Obo. Para guru dan siswa tidak dapat melintasi jalan menuju SD di Kampung Obo lantaran kondisi kerusakan jalan yang cukup parah.
“Kami mau laksanakan ujian SD di Obo, namun karena jalan rusak seperti pada badan jalan, jembatan dan di sungai-sungai kecil sehingga kami tak bisa lewat. Maka kami dewan guru bicarakan dengan SD N Sobiar untuk laksanakan ujian bersama-sama di SD N Sobiar, kampung Simei yang akses jalannya cukup baik,” ujar salah seorang guru kepada awak media, Sabtu (25/5/2024).
“Kami berharap pemerintah hadir dan serius tangani jalan Simei-Obo, agar aktivitas masyarakat kembali berjalan lancar, terutama juga untuk pendidikan anak-anak kita,” sambungnya.
Sementara itu, salah seorang pemuda Kuri, Maikel Werbete mengaku prihatin atas sulitnya akses transportasi yang dialami masyarakat Kampung Obo. Ia berharap, kondisi ini segera mendapat perhatian pemerintah karena akses transportasi sangat vital dan berdampak pada sektor lainnya.
“Sebagai anak adat, saya prihatin dengan adik-adik dan keluarga saya yang ada di kampung Obo. Kampung yang jauh, akses satu-satunya adalah jalan dan juga sungai. Bukan hanya pendidikan, tapi kesehatan dan ekonomi juga lumpuh total. Kasian mereka kena dampak dari ketidakseriusan pemerintah Bintuni dalam pelayanan kepada masyarakat di kampung Obo,” katanya.
Ia pun menyinggung kasus korupsi jalan Simei-Obo yang belum juga terselesaikan. Dia berharap agar aparat penegak hukum segera menetapkan para pelaku dan memproses hukum secara adil.
“Sekali lagi saya tegaskan agar terhadap kasus jalan Simei-Obo yang ramai diperbincangkan publik segera diselesaikan. Dan terhadap para pelaku yang dengan sengaja menghilangkan dana pembuatan jalan Simei-Obo segera diusut tuntas, agar kedepannya jangan ada kasus seperti kampung Obo lagi,” pungkasnya. (MW)