JAGAINDONESIA.COM – Sosok almarhum Dr. Frans Fenanlabir, SH.,MH sangat luar biasa membekas di hati ketua STIH Manokwari Dr. Filep Wamafma dan jajaran civitas akademika STIH. Keramahan, kesabaran, dan perangai yang murah senyum itulah yang selalu terpancar pada wajah almarhum Frans Fenanlabir.
Almarhum menyelesaikan sarjana hukum di STIH Manokwari pada 17 April 1990, kemudian menyelesaikan gelar S2 tahun 2012 dan gelar doktor tahun 2023. Almarhum telah lama mengabdi di STIH Manokwari sebagai dosen hingga menutup usia pada 15 Mei 2023 pukul 01.30 wit di RS AL Manokwari, karena sakit yang dideritanya.
Jabatan terakhir yang diemban oleh almarhum Frans Fenanlabir adalah Wakil Ketua II STIH Manokwari. Sosok Dr. Frans Fenanlabir di hadapan jajaran sivitas akademika STIH sangatlah luar biasa, sebab beliau sangat aktif dan bertanggung jawab untuk kemajuan STIH.
Sosok almarhum juga sangat disegani oleh mahasiswa aktif, alumni dan mereka yang pernah menuntut ilmu kepada almarhum. Bahkan pengabdian Dr. Frans untuk melahirkan sarjana hukum di tanah Papua telah mencapai ribuan orang dan banyak memberikan kebahagian sendiri bagi generasi emas Papua untuk berkarya di tanah Papua.
Mendapat kabar duka tentang Frans Fenanlabir sontak mengejutkan Dr. Filep Wamafma. Dirinya tidak menyangka lantaran sebelumnya almarhum sangat sehat dan aktif mengajar sebagai dosen. Saat mendapat kabar duka itu, Filep Wamafma terharu dan meneteskan air mata namun ajal memang di luar kemampuan manusia.
“Bapak/ibu saudara/i beliau adalah teman baik kita, beliau tidak pernah marah, hanya senyuman yang selalu terpancar dari wajahnya di saat kita lihat, saat berjumpa dengan almarhum. Saya selaku ketua tidak bisa bicara apa-apa lagi. Tetapi tentu kita sadar, hidup ini dikendalikan dan ditentukan oleh Tuhan,” ujarya.
“Saya mohon maaf dalam waktu yang bersamaan saya memimpin rombongan keluar negeri. Sehingga tidak bisa hadir melihat dan mengantar almarhum ke tempat peristirahatan yang terakhir. Demikian saya dan keluarga turut berduka yang mendalam,” ungkap Filep.
Almarhum Frans Fenanlabir diketahui lahir di Kamatubu, 11 Februari 1961 dan ajal menjemput pada usia 62 tahun tepat pada 15 Mei 2023. Almarhum semasa pengabdian di dunia kampus STIH sangat memiliki kedekatan kepada mahasiswa/i, staf, dosen, para wakil pimpinan, kabag, dan terlebih sangat loyal terhadap ketua STIH.
Sebelumnya almarhum diperkenalkan ke hadapan keluarga besar Byak yang saat itu berkumpul di kompleks Arkuki pada 11 Mei 2023 untuk mengantarkan senator Filep Wamafma mendaftar ke KPU.
Di kesempatan itu, Filep Wamafma menyampaikan bahwa Frans Fenanlabir diperjuangkan untuk menyelesaikan gelar doktor dan menjadi salah satu komitmen perjuangan Filep Wamafma mencerdaskan SDM bukan saja satu generasi Papua, namun OAP pun demikian.
Bahkan almarhum menyempatkan diri memberikan penguatan dengan motivasi tentang kemampuan dan ilmu yang dimiliki Filep Wamafma sehingga banyak memberikan kontribusi untuk negara lewat politik dan kemajuan pendidikan di tanah Papua.
Bahkan almarhum sempat menyampaikan semangat untuk berjuang memenangkan Filep Wamafma kembali pada pemilu serentak 2024 sehingga bisa kembali menjadi anggota DPD RI. Kata-kata itu diucapkan saat dirinya di tengah masyarakat. (WRP)