JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku telah bertemu dengan panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) di hutan Papua beberapa waktu lalu. Taufan mengatakan, panglima OPM juga mengharapkan adanya dialog damai dengan pemerintah dan meminta Komnas HAM memfasilitasi dialog tersebut.
Taufan juga menepis adanya anggapan jika OPM enggan berdamai dengan pemerintah. Meskipun begitu, Taufan tidak menyebutkan siapa panglima OPM yang dimaksud.
“Mereka (OPM) berharap Komnas HAM membantu memfasilitasi dialog damai ini. Jadi, kalau ada orang yang bilang bahwa mereka tidak setuju, mereka tidak benar. Saya bertemu langsung,” ujarnya dikutip Jumat (9/9/2022).
Ia juga menyampaikan perjuangan Komnas HAM penuh resiko untuk terjun langsung ke daerah rawan konflik bersenjata demi mewujudkan kedamaian di tanah Papua. Menurut Taufan, penyelesaian konflik di Papua merupakan tanggung jawab banyak pihak agar konflik tak berkepanjangan dan semakin banyak memakan korban.
“Saya bersama teman-teman saya bertemu di sana itu juga dengan risiko. Kan banyak orang bilang kan, ‘mana Komnas HAM tidak turun ke lapangan?’ Dia tidak tahu saya sudah ke hutan di sana dengan penuh risiko. Bagaimana kalau saya ditembak? Bagaimana kalau saya disandera? Saya alami itu semua,” ungkapnya.
“Apa mau kita setiap hari mencatat orang mati, orang menjadi korban kekerasan?” sambung dia.
Oleh sebab itu, ia mengaku optimis jalan damai antara pemerintah dan OPM dapat diwujudkan. Keyakinan itu juga dilandasi pengalaman pemerintah Indonesia saat melakukan perdamian di Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“(Dialog damai) pernah dilakukan di Aceh dan kita menjadi contoh dunia dengan satu cerita kesuksesan melakukan dialog damai di Aceh itu. Siapa bilang kita enggak bisa? Bangsa ini bangsa besar karena itu pasti dia berjiwa besar menyelesaikan masalah ini,” pungkas Taufan.
Lebih lanjut, Taufan mengatakan bahwa Komnas HAM bahkan juga menemui tokoh-tokoh dari kelompok minoritas di Papua. Komnas HAM bertemu dengan NU dan Muhammadiyah, tokoh Katolik, Protestan dan kelompok-kelompok gereja lainnya yang turut dalam upaya dialog damai tersebut. (UWR)