SORONG, JAGAINDONESIA.COM – Peringatan Hari Otsus ke-22 dilaksanakan secara terpusat di Provinsi Papua Barat Daya selaku tuan rumah pada Rabu, 22 November 2023 kemarin. Hadir dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan sejumlah hal penting, diantaranya meminta peringatan ini menjadi momentum evaluasi kebijakan Otsus secara menyeluruh.
Tito menekankan evaluasi Otsus berfokus pada sejauh mana penerapannya berpihak pada orang asli Papua melalui dukungan anggaran Otsus. Dia menyebut, terdapat anggaran yang cukup besar dan harus dikelola secara efektif-efisien termasuk dana Otsus 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional.
“Jadi supaya anggaran Otsus benar-benar tepat sasaran sehingga indikasi yang menjadi persoalan utama seperti kemiskinan dan kesejahteraan orang asli Papua bisa terpenuhi secara maksimal,” jelas Tito dalam Peringatan Hari Otsus ke-22 di Kantor Wali Kota Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (22/11/2023).
Mantan Kapolri itu mengatakan, adanya anggaran Otsus yang cukup besar harus sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan dan menaikkan taraf kesejahteraan masyarakat Papua. Dengan begitu, masalah kemiskinan tidak lagi menjadi indikator permasalahan seperti saat ini.
“Jangan sampai dana Otsus yang begitu besar namun tidak dimanfaatkan secara baik sehingga persoalan kemiskinan masih terus menjadi indikator permasalahan sampai saat ini,” tandasnya.
Tito lantas menyinggung Kabupaten Mimika yang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 6 triliun dengan jumlah penduduknya sekitar 200 ribu orang. Namun, masih banyak penduduk yang miskin. Padahal, lanjutnya, Pemerintah Pusat telah banyak sekali melakukan program di sejumlah kementerian/lembaga untuk pengembangan Papua.
“Itu artinya ada mismanajemen. Saya tidak menyalahkan Pemerintah Daerah semua,” katanya.
Ia menyebut, dibutuhkan kepemimpinan yang baik saat berhadapan langsung dengan masyarakat. Hal itu penting untuk mewujudkan kebijakan di daerah yang benar-benar menjawab kepentingan masyarakat OAP. Selain itu, Tito mengingatkan agar anggaran Otsus tidak dikorupsi.
“Kuncinya adalah pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan baik untuk mengoptimalkan dana Otsus demi kepentingan kesejahteraan orang asli Papua,” ungkap Tito.
“Gunakan betul setiap rupiah untuk kepentingan masyarakat demi meningkatkan taraf hidup. Jangan korupsi lah,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut, Tito juga mengingatkan agar pemimpin daerah di tanah Papua tidak terlena dengan melimpahnya SDA yang ada. Namun hal yang lebih penting adalah investasi pada SDM agar Papua mampu melompat maju di masa depan.
“Jangan kita hanya terlena dengan SDA yang melimpah di Papua. Bagi saya sumber daya alamnya itu nomor dua, nomor satu adalah sumber daya manusia, SDM terutama pendidikan, kesehatan, sekolah. Kalau SDM-nya hebat dan unggul, anak-anak mudanya jago dan banyak sekali yang pintar, itu akan membuat Papua akan jauh melompat,” katanya. (UWR)