JAGAINDONESIA.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, menyoroti pentingnya penerapan praktik Testing, Tracing, Treatment (3T) guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dirinya menilai, penerapan praktik 3T ini hendaknya terus dilakukan oleh otoritas terkait agar Covid-19 lebih cepat terdeteksi sehingga potensi penularannya dapat dihindari.
“Yang pertama bicara soal testing, kita ketahui bahwa jumlah testing di Indonesia belum mencapai standar yang ditetapkan WHO. Mestinya testing dilakukan 1 per 1.000 penduduk setiap minggu, jadi kalau kita punya penduduk sebanyak 270 juta. seharusnya ada 40 ribuan orang yang di-testing tiap harinya. Namun sepertinya kita masih jauh dari harapan tersebut,” jelas Yahya saat mengikuti Tim Kunspek Komisi IX DPR RI ke Pekanbaru, Riau, Kamis (17/6/2021).
Demikian juga soal tracing, lanjut politisi daerah pemilihan Jawa Timur VIII ini, di Indonesia juga masih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh WHO yakni tracing dilakukan sampai 30 orang untuk satu kasus positif Covid-19. Yahya menilai semestinya pemerintah harus mempercepat pelaksanaan tracing, tapi juga harus diiringi dengan peningkatan antisipasi ruang isolasi oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemda.
“Kita juga harus tahu apa yang menjadi kendalanya. Memang jika praktik 3T dilakukan, tentunya kasus penularan Covid-19 di suatu daerah akan diiringi dengan peningkatan jumlah kasus. Jangan sampai hal ini menjadi alasan Pemda menjadi enggan melakukan hal ini, karena takut kasus Covid-19 di daerahnya meningkat. Karena diakui sendiri oleh Presiden Jokowi bahwa praktik 3T kita masih sangat rendah, jauh dari standar yang ditetapkan oleh WHO,” tandasnya.
Sementara terkait treatment, dirinya mengapresiasi pelaksanaan treatment yang sudah dilakukan. Ia menambahkan pelaksanaan treatment atau perawatan terhadap pasien yang tertular Covid-19 sudah dilaksanakan dengan baik.
“Hal ini terbukti angka kesembuhan terhadap pasien Covid-19 diatas 90 persen. Artinya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sudah cukup baik dilakukan,” terangnya.
Lebih lanjut politisi partai Golkar ini juga menekankan pentingnya pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 terutama bagi kalangan lanjut usia yang merupakan golongan paling rentan dalam hal penularan Covid-19.
“Harus ada sosialisasi yang intensif dan masif terkait pelaksanaan program vaksin Covid-19 ini, khususnya bagi kelompok lansia. Penting juga melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat adat agar para lansia ini mau untuk divaksin. Sehingga akselerasi percepatan program 1 juta vaksin per hari bisa terwujud,” harap Yahya. (tra/es)