Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita DaerahPeringati Hari Nyepi, Umat Hindu Nganjuk Gelar Upacara Nglebak Geni dan Nglebar

Peringati Hari Nyepi, Umat Hindu Nganjuk Gelar Upacara Nglebak Geni dan Nglebar

NGANJUK, JAGAINDONESIA.COM – Umat Hindu di Kabupaten Nganjuk memperingati puncak Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 dengan melaksanakan upacara Nglebak Geni dan Nglebar pada Senin (15/3/2021). Upacara berlangsung di Pura Kerta Buana Giri Wilis, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Bupati Kabupaten Nganjuk, Novi Rahman Hidayat turut menghadiri upacara tersebut bersama dengan 70 umat Hindu. Masyarakat Hindu Dharma Nganjuk melaksanakan puncak peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini dengan semangat menjalankan darma agama dan darma negara. Bupati Novi berpesan agar warga Nganjuk selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama dan sebagai warga negara dalam Bhineka Tunggal Ika.

“Pada prinsipnya kita itu sama, jika jiwa kita baik maka raga kita juga akan baik, selalu guyub rukun antar sesama pemeluk agama yang ada di wilayah Bajulan sini. Karena kita adalah Bhineka Tunggal Ika dibawah naungan NKRI”, pesan Bupati Novi dalam keterangan resmi yang dirilis oleh Humas Kabupaten Nganjuk pada Senin (15/3/2021).

Pelaksanaan upacara Nglebak Geni dan Nglebar berlangsung lancar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Diketahui upacara tersebut merupakan bagian dari beberapa rangkaian upacara peringatan Hari Raya Nyepi.

Melalui keterangan resmi yang dirilis oleh Humas Kabupaten Nganjuk pada Senin (15/3/2021), Mangku Damri yang merupakan Wakil Umat Hindu sekaligus Pemangku Pura Kerta Buana Giri Wilis menjelaskan tujuan upacara Nglebak Geni dan beberapa rangkaian upacara yang telah dilakukan oleh umat Hindu di Kabupaten Nganjuk.

“Mangku Damri, selaku Wakil Umat, sekaligus Pemangku Pura Kerta Buana Giri Wilis menyampaikan tujuan upacara Nglebak Geni untuk membentuk karakter manusia yang “Utomo ing Budi, Suci ing Pakerti” dan menumbuhkan kesadaran masing-masing dalam menyambut Tahun Baru Saka 1943,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mangku Damri juga menyampaikan bahwa Umat Hindu Desa Bajulan sudah melaksanakan beberapa rangkain upacara Hari Nyepi, diantaranya:

  1. Upacara Melasti (Penyucian Parahyangan) yang diawali dengan Medhak Tirta dengan mengambil air mata suci dari mata air Roro Kuning untuk mensucikan tempat suci dan peralatan ibadah.
  2. Upacara Tawur Kesanga, dengan tujuan membersihkan lingkungan hidup atau bumi agar memberikan kesejahteraan yang layak untuk umat manusia. Karena baik buruknya bumi tergantung dari manusia.
  3. Catur Brata Penyepian diri yang bertujuan untuk introspeksi diri. Dalam menjalani Catur Brata penyepian, ada empat pantangan Umat Hindu yaitu, Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak berenang-senang). (AY)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -