Rabu, 27 November 2024
BerandaHukumPerintahkan Usut Sumber Senjata, Panglima TNI Minta 6 Oknum TNI Mutilasi Warga...

Perintahkan Usut Sumber Senjata, Panglima TNI Minta 6 Oknum TNI Mutilasi Warga Papua Dihukum Maksimal

JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta enam anggota TNI tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi empat warga sipil di Papua dihukum maksimal. Dalam rapat rutin bersama tim hukum TNI, Jenderal Andika juga menanyakan salah satu tersangka yang pernah melakukan mutilasi sebelumnya.

“Yang katanya sudah pernah melakukan mutilasi sebelumnya siapa?” tanya Andika, dalam rapat yang disiarkan langsung melalui Youtube.

Dirbindik Puspomad Kolonel Cpm Abidin menjawab yang dimaksud adalah Pratu Rahmat dan kini perkaranya telah dilengkapi dengan sejumlah berkas. Abidin juga melaporkan bahwa pihaknya telah menetapkan 10 tersangka dan berkas perkara tersebut juga sudah dilimpahkan ke Odmilti 4 Makassar.

“Pratu Rahmat, sudah masuk Bapak, sudah berlapis beberapa berkas,” jawab Abidin menyampaikan laporan.

Andika lantas meminta agar keenam tersangka yang merupakan anggota TNI itu diberi hukuman maksimal. Ia juga meminta agar sumber senjata dari salah satu tersangka terus ditelusuri dan diusut tuntas.

“Berarti itu yang lain nanti maksimal itu, seumur hidup, untuk tersangka berapa berarti 10 orang,” ujar Andika.

“Masih ada yang belum ketemu, yaitu sumber senjata dari Margono, oke itu masih harus dicari terus,” sambung Andika.

Dalam kesempatan yang sama, Danpuspomad Letjen Chandra Sukotjo menerangkan bahwa inisiasi pertama datang dari Mayor Hermanto. Pihaknya kini telah mengamankan keenam tersangka di Pomdam untuk mendukung kelancaran proses hukum terhadap para pelaku tindak keji tersebut.

“Enam tersangka saat ini sudah kami amankan semua. Tiga pertama kemudian tiga kedua sudah kami amankan ke Pomdam, jadi dia tidak berada di Subdenpom Timika. Dan Brigif sangat kooperatif,” ucapnya.

Lebih lanjut, Chandra menekankan bahwa pihaknya akan terus mengusut jaringan-jaringan lain yang berkaitan dengan kasus tersebut. Menurut Chandra, Puspomad saat ini berfokus dan akan mendalami kemungkinan adanya praktik jual beli amunisi yang dijadikan sebagai ladang bisnis oleh pihak tertentu.

“Dan kami tekankan terus membongkar jaringan-jaringan. Yang kami katakan jaringan nanti disampaikan ke Bapak karena berkasnya kami tidak puas dengan hasil bahwa senjata-senjata ini bukan menjadi ladang bisnis, seperti Panglima bilang tadi kemungkinan ada jual amunisi kemudian senjata ini menjadi atensi kami,” jelasnya.

Seperti diketahui, 4 warga menjadi korban pembunuhan di Timika, Papua pada pada 22 Agustus 2022 lalu. Pembunuhan sadis itu terjadi di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru. Adapun keempat korban adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang korban lainnnya belum diketahui identitasnya.

Dalam perkembangannya, dua jenazah korban mutilasi di Kabupaten Mimika telah diketahui identitasnya. Keduanya yakni LN dan seorang kepala kampung di Kabupaten Nduga yang berinisial RN. Hingga kini proses hukum atas kasus tersebut terus berlanjut guna mengadili para pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -