JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Ribuan peserta seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Kemendikbud-Ristek dinyatakan tidak lolos seleksi pada tahun 2024 ini. Saat ini para peserta beasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Beasiswa BPI 2024 itu tengah memperjuangkan nasib dan harapan agar dapat melanjutkan studi magister hingga doktoral.
Persoalan ini menjadi problematik pasalnya jumlah pelamar yang dinyatakan lulus seleksi penerimaan BPI Tahun 2024 pada tanggal 12 Oktober 2024 hanya sebanyak 700 orang. Padahal pada September 2024 lalu melalui website resminya, Kemendikbud-Ristek menyebutkan kuota penerimaan BPI ditargetkan mencapai 3.000 orang.
Hal ini lantas menimbulkan berbagai respons, utamanya meminta penjelasan pihak Kemdikbud-Ristek dalam hal ini Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik/PLPP) Kemdikbud dan Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT) sebagai unit pelaksana teknis di bidang layanan pembiayaan pendidikan.
Berdasarkan informasi yang diterima, Rabu (23/10/2024), Aliansi Pejuang Beasiswa BPI 2024 pada Senin, 14 Oktober 2024 telah menemui pihak Puslapdik/PLPP Kemdikbud sebagai instansi yang berurusan langsung dengan pendanaan BPI. Akan tetapi, Puslapdik menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran yang sangat jauh dari perencanaan menjadi sebab kuota penerima BPI tahun 2024 turun drastis.
Di kesempatan itu, Ketua Koordinator Aliansi BPI 2024 Zainul, dalam keterangannya mengatakan pihaknya bertemu dengan dua pejabat Puslapdik Kemendikbud RI, yakni Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi Anton Rahmadi dan Kassubag Umum Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi Ratna Prabandari.
“Tidak hanya di Kemendikbud, aksi juga dilakukan di DPR-RI. Intinya kami menuntut kejelasan nasib yang tidak lolos ini karena perubahan kuota terjadi tiba-tiba. Ini penting karena yang tidak lolos jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia,” katanya, dikutip Rabu (23/10/2024).
“Intinya anggaran habis oleh pos-pos lain. Maka diranking berdasarkan hasil skor wawancara tertinggi. Sedangkan kemungkinan kuota tambahan penerimaan BPI 2024 kecil terjadi melihat sudah di ujung tahun,” ungkapnya lagi.
Terkait hal itu, Aliansi Pejuang Beasiswa BPI juga berencana menemui Komite III DPD RI guna menyampaikan persoalan yang tengah dihadapi. Aliansi berharap Komite III yang memiliki lingkup tugas di bidang Pendidikan dapat mengkaji persoalan ini lebih mendalam, terutama untuk dapat memberikan dukungan dalam penganggaran beasiswa BPI.
Aliansi yang merupakan gabungan dari Dosen, Guru dan Pelaku Budaya itu mengharapkan negara benar-benar melaksanakan kewajiban untuk memberikan akses bagi pejuang pendidikan diantaranya melalui bantuan beasiswa untuk menempuh pendidikan lanjutan.
Bahkan kelulusan beasiswa bagi dosen, pendidik dan tenaga kependidikan juga termasuk syarat utama untuk mengajukan tugas belajar di Instansi masing-masing. Hal ini merupakan aspirasi yang krusial mengingat para pendidik merupakan garda terdepan yang menentukan masa depan pendidikan generasi Indonesia. (UWR)