JAGAINDONESIA.COM – Potensi cadangan migas di Cekungan Warim Papua yang sangat besar dilirik SKK Migas. Beberapa waktu lalu, SKK Migas telah mengirim surat dispensasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dapat mengembangkan cekungan yang sebagian arealnya tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz.
Adapun, surat dispensasi dari KLHK itu diperlukan SKK Migas untuk dapat mengeksplorasi cekungan yang diprediksi memiliki potensi cadangan migas 25.968 juta barel minyak (MMBO) dan 47,27 triliun kaki kubik gas (Tcf) berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari hasil studi geologi awal.
“Sudah kita kirim surat ke KLHK untuk bisa diberikan dispensasi. Toh tidak semuanya, hanya ada satu hingga dua area saja yang prospeknya itu masuk ke area Lorentz,” kata Kepala Divisi Eksplorasi, Lingkungan Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Sunjaya Eka Saputra, dikutip Senin (10/7/2023).
Meskipun begitu, eksplorasi migas di Cekungan Warim juga memiliki tantangan lain lantaran letak geografis yang berisiko dari sisi keamanan dan lingkungan.
“Selain taman nasional dan lingkungan, operasional sangat challenging karena risikonya malaria disana, kemudian ada daerah-daerah yang tempat aktif penembakan,” jelas Eka menambahkan.
Terkait permintaan dispensasi itu, KLHK belum memberikan keterangan. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong enggan berkomentar soal surat dispensasi atau pengecualian khusus pengembangan Cekungan Warim di Papua tersebut.
“Saya tidak mau komentar soal itu,” kata Alue di Jakarta, seperti dikutip dari Ekonomi-bisnis, Kamis (6/7/2023).
Alue tidak memberikan keterangan lebih lanjut perihal surat dispensasi yang disampaikan disampaikan otoritas hulu migas itu. Bahkan dirinya mengaku belum melihat surat dispensasi yang dimaksud.
“Saya belum lihat surat itu,” kata dia.
Sementara itu, 96 lulusan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM), Papua Barat direkrut langsung oleh sebuah perusahaan di Batam yakni PT Sanpro Energi Fabrikator, perusahaan yang terdiversifikasi dan multidisiplin yang berspesialisasi dalam perpipaan khusus dan fabrikasi struktural di sektor Migas.
Puluhan lulusan P2TIM ini merupakan Angkatan ke 12 dari putra-putra Teluk Bintuni yang lulus dengan sertifikasi nasional dan internasional, dengan kompetensi yang mumpuni di bidang scaffolder atau perancah, welder atau bidang pengelasan, hingga hospitality atau pelayanan.
Direktur Operasi PT Senpro, Julizar Abdilah yang menghadiri acara pelepasan dan pengukuhan angkatan ke-12 lulusan P2TIM Bintuni ini mengatakan ketertarikan perusahaan terhadap lulusan P2TIM lantaran telah melihat kinerja baik dari beberapa alumni P2TIM yang pernah bekerja di Batam.
Menurutnya, perekrutan langsung terhadap lulusan P2TIM ini akan dipekerjakan di berbagai proyek baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami melihat keahlian dan daya juang yang luar biasa dari alumni P2TIM di Batam, makanya kami sekarang hadir dan akan merekrut langsung. Tentu saja akan melalui beberapa tahapan tes dari kami,” ujar Julizar seperti dikutip dari keterangannya.
Dirinya menambahkan, pihaknya berencana untuk merekrut welder atau bagian pengelasan lulusan P2TIM dan ditempatkan di berbagai proyek yang membutuhkan kompetensi yang mumpuni.
“Saat ini kami fokus pada welder terlatih dan kompeten. Dan kami lihat kurikulum P2TIM cukup fleksibel, sehingga dapat mengintegrasikan kebutuhan kami. Client kami datang dari dalam negeri hingga luar negeri dan lintas benua, seperti Afrika, Timur Tengah, eropa, dsb. lulusan p2tim akan terlibat dalam proyek-proyek ini. Saya melihat mental lulusan P2TIM sangat kuat, makanya saya yakin mereka mampu,” terangnya. (UWR)