Rabu, 2 April 2025
BerandaPendidikanSTIH Manokwari Siap Bertransformasi Jadi IHPP, Filep: Target Kita Akan Hasilkan Lulusan...

STIH Manokwari Siap Bertransformasi Jadi IHPP, Filep: Target Kita Akan Hasilkan Lulusan Siap Kerja

MANOKWARI, JAGAINDONESIA.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari tengah melakukan berbagai persiapan untuk meningkatkan statusnya menjadi Institut Hukum dan Pembangunan Papua (IHPP). Untuk memantapkan status STIH Manokwari menjadi Institut, maka Ketua STIH menghadirkan para guru besar dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta sebagai pemateri.

Dalam agenda itu, Ketua STIH Manokwari Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum menyampaikan bahwa STIH harus terus bergerak maju dan bertransformasi di bidang pendidikan memajukan sumber daya manusia di tanah Papua.

“STIH Manokwari secara mandiri sudah berdiri sejak tahun 1975-2025 dan kini genap berusia 50 tahun, maka telah dan akan terus banyak pengembangan yang dilakukan untuk berkembang lebih baik, berkontribusi menata pendidikan di Papua yang jauh lebih baik kedepannya,” kata Filep dalam FGD, Jumat (21/3/2025).

Di kesempatan yang sama, Dr. Filep Wamafma mengatakan bahwa evaluasi terhadap lulusan STIH menjadi bagian penting dari upaya pengembangan perguruan tinggi tersebut.

“Salah satu langkah yang kami siapkan adalah menambah program studi. Jika kelak STIH menjadi institut, target utama kami adalah memastikan lulusan siap kerja. Oleh karena itu, selain hukum, kami memasukkan manajemen teknologi agar bisa berkolaborasi dengan industri dan seni,” kata Filep Wamafma.

Diketahui FGD yang berlangsung di aula utama kampus STIH Manokwari itu melibatkan perwakilan pelajar tingkat SMA kelas 12 di kabupaten Manokwari, mahasiswa dan dosen untuk turut berdiskusi bersama sejumlah pembicara.

Para pembicara itu antara lain Prof. Ir. Joko Budiyanto Setyohadi, M.Eng., Ph.D, Prof. Dr. Drs. MG Endang Sumiarni, S.H., M.Hum. Prof. Dr. T. Ir. Paulus Wisnu Anggoro, S.T., M.T., IPU, kemudian Prof. Dr. T. Ir. Baju Bawono, S.T., M.T., IPU dan Nugroho Mamayu Hayuning Bawono, S.T., M.T.

FGD ini dilaksanakan selama dua hari, dimana hari pertama melibatkan pelajar dan mahasiswa dan hari kedua melibatkan stakeholder di kabupaten dan provinsi Papua Barat. Dalam agenda itu, para pembicara yang merupakan guru besar ini menerima berbagai masukan dari pelajar dan guru pendamping yang bermanfaat dalam agenda alih status STIH ke depannya. (WRP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -