MANOKWARI, JAGAINDONESIA.COM – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kabupaten Manokwari yang terdiri dari perwakilan mahasiswa STIH Manokwari, BEM Unipa dan BEM STIH Caritas Papua melakukan aksi demo damai di trotoar Taman Ria tepat di lampu merah kali dingin Wosi.
Demonstrasi ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi pendidikan gratis bagi masyarakat Papua Barat yang ditujukan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam kunjungannya di kabupaten Manokwari, Jumat (14/7/2023).
Aksi demo damai yang dikoordinasikan oleh Ketua BEM STIH Manokwari, Herzon A. Korwa, ketua BEM STIH Caritas Papua Galang, Rusman, dan Presma Unipa Yuliance Fanataf digelar bersama para mahasiswa turun ke jalan mengenakan jas almamater dan memegang pamflet berisi tuntutan diberlakukannya pendidikan gratis sekaligus dukungan untuk kunjungan Wapres kali ini di Manokwari.
Salah seorang orator aksi Herzon A. Korwa menyampaikan bahwa aksi tersebut tidak bermaksud untuk menghalangi kunjungan Wapres ke Manokwari. Sebaliknya, para mahasiswa ini menyambut kedatangan Wapres Ma’ruf Amin dengan aspirasi sebagaimana wapres akan membahas perihal kebijakan Otsus bersama dengan BP3OKP Papua di kabupaten Manokwari sore ini.
Hal yang sama juga diungkapkan Galang Pahala yang menegaskan bahwa agenda mereka saat ini hanya ingin menuntut diberlakukannya pendidikan gratis di Papua Barat sesuai peruntukan Otsus untuk sektor pendidikan.
“Kita turun ini sama sekali tidak menghalangi kunjungan wapres RI, namun kami mendukung penuh kunjungan ini, sekaligus kami minta ruang bebas berdemokrasi menyampaikan aspirasi tentang pendidikan gratis sesuai peruntukan Otsus untuk pendidikan. Aksi ini juga diadakan di pinggir jalan tanpa menghambat agenda kunjungan wapres,” jelas Galang maupun Herzon secara bergantian dalam orasinya.
Herzon menegaskan bahwa aspirasi ini sudah kerap kali disuarakan kepada pemerintah provinsi dan DPR Papua Barat. Namun menurutnya, hingga kini aspirasi yang juga disampaikan di gedung DPR Papua Barat itu sama sekali tidak digubris.
Dirinya berharap, kedatangan Wapres ke Manokwari juga untuk mendengar langsung aspirasi rakyat dan tidak hanya mendengar dari para pejabat di Papua Barat.
“Kami sudah lakukan aksi berulang kali ke DPR tetapi mereka menutup mata terhadap aksi kami. Padahal kami punya aksi ini mewakili masyarakat Papua tentang pendidikan gratis di Papua Barat, maka kami yakini bahwa lewat aksi ini ke hadapan Wapres Republik Indonesia di jalan sangat wajar dan semoga bisa ditindaklanjuti menjawab masalah pendidikan gratis Papua,” teriak Herzon.
Meskipun begitu, aksi yang berlangsung dari pagi hingga sore tadi itu justru dianggap mengganggu kunjungan kerja wapres. Gabungan aparat Kepolisian dan TNI nampak terus melakukan mediasi agar aksi demo itu dihentikan.
Pantauan media, nampak dari mediasi yang dilakukan sebanyak tiga kali tersebut tidak memberikan ruang kepada mahasiswa menyampaikan aspirasi di jalan, sehingga akhirnya aksi sejumlah mahasiswa ini dibubarkan. (WRP)