Bogor, 18 November 2021 – Pemerintah bergerak cepat untuk mempersiapkan talenta muda persepakbolaan nasional, mengingat pada tahun 2022, Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-19 (usia di bawah 19 tahun/Under-19). Guna mendukung persiapan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menggelar Gala Siswa Indonesia 9GSI) Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2021 pada 16-30 November 2021.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengungkapkan bahwa pelaksanaan GSI telah diinisiasi sejak tahun 2018. Saat ini telah menjadi sebuah wadah berkelanjutan dalam menjadi ruang peluang untuk anak Indonesia yang memiliki semangat dan cita-cita di bidang sepak bola. Dengan mengusung tema “Menggali prestasi sepakbola usia muda yang berkarakter untuk Indonesia berkelanjutan”, Suharti berharap agar Kemendikbudristek dapat menemukenali talenta muda sepakbola dari tingkat sekolah dan nasional serta membentuk karakter peserta didik.
“Melalui GSI ini pula, kiranya para peserta mampu menanamkan sikap kerja keras, jujur, disiplin, sportif, kreatif, tangguh, bisa bekerja sama, karena bermain sepak bola tidak bisa bermain sendiri, dan tentunya cinta tanah air Indonesia,” urai Suharti saat membuka acara GSI secara daring, Rabu (17/11)
Pada kesempatan ini turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Ia menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang terus mencari terobosan baru dalam rangka melanjutkan pembinaan talenta muda di bidang olah raga khususnya sepakbola meski di tengah suasana pandemi.
“Secara nyata, GSI telah mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional,” urai Menko Muhadjir, mengawali sesi sambutan secara virtual pada acara pembukaan GSI.
Melalui GSI, Menko Muhadjir meyakini akan lahir pesepak bola profesional Indonesia yang tidak hanya andal di tingkat nasional, namun juga mampu diperhitungkan oleh klub sepak bola profesional internasional. “Bila kita ingin sepak bola di Indonesia maju, mari kita temukan metode ataupun strategi baru dalam membentuk talenta muda sepak bola nasional,” terang Menko Muhadjir.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi dalam laporan kegiatannya menyampaikan bahwa GSI tahun 2021 merupakan penyelenggaraan tahun ke-4. GSI tahun 2021 ini diikuti oleh 102 peserta terpilih untuk mengikuti pemusatan latihan (training center) dari 33 provinsi dengan standar pelatihan nasional (pelatnas) serta protokol kesehatan yang ketat. “Kesuksesan penyelenggaraan GSI tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak seperti Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Satuan tugas (Satgas) Covid-19, Dinas Pendidikan, guru olahraga dan orang tua hebat yang mendampingi dan memotivasi para siswa,” tekan Asep.
Ditemui dalam kesempatan terpisah, salah satu peserta, siswa kelas VIII dari SMP Negeri 1 Paringin, Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Risky Andriani mengatakan bahwa dirinya merasa senang dapat lolos ke seleksi tingkat nasional. “Saya ingin menjadi bagian dari salah satu pemain tim nasional (timnas) Indonesia di masa depan,” tekannya.
Jelang Hari Guru Nasional 25 November mendatang, secara khusus Risky yang akrab dipanggil Iky juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih untuk guru olah raga favoritnya di sekolah. “Terima kasih untuk Bapak Anton Hermawan yang terus membimbing saya hingga seleksi tingkat nasional,” tutur Risky.
Sementara itu, peserta lain dari Papua Barat, Steven Eloren Kambuaya, siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Sorong mengatakan tidak menemui kendala saat melakukan rekaman seleksi secara virtual. “Orang tua dan guru mendukung saya dengan bangga dan antusias saat persiapan seleksi,” tutur Steven.
Gala Siswa Indonesia adalah sebuah kompetisi sepak bola antarpeserta didik jenjang SMP yang dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan (sekolah) sampai dengan tingkat nasional. Pada tahun 2020 dan 2021 pada masa pandemi Covid-19 dilaksanakan melalui sistem penjaringan pemanduan bakat dalam bentuk keterampilan sepak bola yang direkam melalui video.
“Pada pelaksanaan GSI tahun 2021 merupakan tahun ke-2 pelaksanaan seleksi berjenjang dari kabupaten, kota hingga provinsi secara virtual. Antusiasme siswa sangat luar biasa, gaungnya luar biasa terutama setelah melihat alumni GSI ada yang dipanggil mengikuti seleksi timnas Indonesia,” ujar Yeyen Tumena, Ketua Tim Talent Scouting GSI yang ditemui dalam perbincangan terpisah.
Yeyen Tumena yang juga merupakan pelatih lisensi Pro Asian Football Confederation (AFC) menambahkan bahwa selama 1 minggu pertama para peserta akan menjalani pemusatan latihan (training camp) yang terbagi dalam 6 tim serta dilatih oleh pelatih profesional dan mantan pemain timnas. Selanjutnya di minggu ke-2 akan ada pertandingan kecil, yang terbagi atas babak penyisihan dan babak perang bintang untuk kemudian akan mengerucut kepada 30 nama terpilih yang akan menjadi pemain terbaik.
Menutup perbincangan, Yeyen Tumena menyampaikan kepada semua talenta muda yang memiliki cita-cita untuk menjadi pemain timnas Indonesia untuk tetap bekerja keras. “Tidak ada yang tidak mungkin (untuk menjadi pemain timnas). Tingkatkan kualitas serta teknik bermain, miliki kemauan dan mentalitas kuat serta hormati orang tua dan rajin beribadah,” pesannya.
Turut hadir secara virtual guna memberikan dukungan pelaksanaan kesuksesan GSI, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri, dan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi.
Sumber: Kemendikbud