PAPUA BARAT, JAGAINDONESIA.COM – Sebanyak enam pelajar di Indonesia terpilih melalui seleksi untuk mengikuti Program Kepemimpinan Pemuda Asia Tenggara atau Southeast Asia Youth Leadership Program (SEAYLP) tahun 2023 ini. Tiga dari keenam pelajar tersebut merupakan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Manokwari, Papua Barat.
Ketiganya adalah Sarah Simanjuntak, Giorgio Mentasan, dan Antonius Rahawarin. Kepala SMAN 1 Manokwari Lucinda P Mandobar di Manokwari mengatakan, seleksi SEAYLP diikuti oleh sepuluh pelajar SMAN 1 dan hanya tiga orang yang berhasil lolos.
“Seleksinya sekitar bulan November 2022 dan tiga orang siswa kami lolos,” kata Lucinda, dikutip dari Antara, Jumat (24/2/2023).
SEAYLP merupakan salah satu program pengembangan kepemimpinan pemuda yang membawa 50 siswa jenjang SMA dan 10 pemimpin usia dewasa dari Asia Tenggara ke Universitas Illinois Utara untuk mengikuti program kepemimpinan selama 3 minggu.
Program ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Asia Tenggara yang bekerja sama dan didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun SEAYLP tahun 2023 ini akan berlangsung pada 7-28 April 2023 mendatang.
Lucinda menyampaikan bahwa seorang alumnus SMAN 1 Manokwari beberapa tahun lalu telah mengikuti program serupa. Menurutnya, alumnus tersebut yang memberikan rekomendasi kepada Kedutaan Besar AS di Indonesia untuk melakukan seleksi di SMAN 1 Manokwari.
“Ada enam pelajar dari Indonesia yang akan dikirim ke AS, yang tiga orang dari siswa kami,” ungkap Lucinda.
Dalam persiapan keberangkatan, kata Lucinda, para pelajar akan melakukan pengurusan visa di Jakarta. Seluruh biaya pengurusan visa para pelajar, transportasi, dan lainnya ditanggung sepenuhnya oleh penyelenggara program. Dirinya menekankan bahwa pihak sekolah mendukung kegiatan tersebut agar para pelajar berkesempatan mengeksplorasi kemampuan diri termasuk melalui program dari eksternal sekolah.
“Kalau ada kegiatan-kegiatan, kami tetap dorong anak-anak untuk ikut tapi tugas dia sebagai pelajar tetap dia jalankan,” ucap dia.
Melansir dari laman resmi Universitas Illinois Utara (Northern Illinois University) Senin (27/2), program pengembangan kepemimpinan ini akan berfokus pada pemberdayaan kaum muda, memperkuat ikatan antar masyarakat, dan menumbuhkan identitas komunitas yang lebih kohesif di Amerika Serikat dan Asia Tenggara.
Melalui program ini, para peserta akan belajar tentang kelestarian lingkungan, keamanan ekonomi dan diplomatik, keragaman, kesetaraan dan inklusi. Selain itu, peserta akan bekerja sama dan berkolaborasi dalam Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Peserta juga akan terlibat dalam sesi yang mendorong partisipasi, diskusi dan beberapa pembelajaran langsung. Para pelajar juga akan menikmati kunjungan ke sejumlah wisata di daerah sekitarnya, Chicago dan Washington DC. Selanjutnya, peserta juga akan mengikuti homestay atau tinggal selama seminggu bersama keluarga Amerika.
Adapun Pusat Studi Asia Tenggara NIU telah menjadi tuan rumah SEAYLP sejak 2009 dan menyambut para peserta dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar (Burma), Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dalam program ini, para peserta juga akan mengikuti Kamp Pemimpin Pemuda atau Global Global Youth Leaders Camp bersama dengan pelajar Amerika di akhir pekan dan tur studi tiga hari ke Washington, D.C.
Kesempatan gratis ini diberikan kepada siswa sekolah menengah Illinois yang terpilih dengan usia 15-17 dan berkesempatan untuk berinteraksi dengan rekan-rekan dari 10 negara Asia Tenggara, belajar tentang beragam budaya, membangun persahabatan yang langgeng, dan melatih keterampilan kepemimpinan dan tindakan sipil. (UWR)