PAPUA, JAGAINDONESIA.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau yang seringkali disebut KKB Papua mengabarkan salah seorang prajurit elit terbaiknya tewas akibat ditembak oleh sniper TNI.
Anggotanya itu yakni Eliban Karunggu yang tewas saat baku tembak dengan pasukan TNI-Polri pada 29-31 Mei 2023. Hal ini disampaikan oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom pada akhir pekan lalu.
“Salah satu pasukan elit terbaik TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma (Eliban) gugur dalam medan perang pada 31 Mei 2023,” kata Sebby Sambom, meneruskan laporan Egianus Kogoya pimpinan KKB Nduga.
“TNI tembak dia menggunakan sniper, jarak jauh. TNI tembak menggunakan sniper maka TPNPB serang balik untuk pembalasan,” kata Sambom lagi.
Adapun Eliban Karunggu disebutkan merupakan kolonel yang memimpin pasukan Egianus Kogoya dalam serangan yang berlangsung pada 15 April lalu di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Dalam serangan itu, lima prajurit Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna gugur.
Menurut Sambom, Eliban Karunggu adalah prajurit TPNPB-OPM yang memimpin serangan terhadap pasukan TNI-Polri di Distrik Mugi-mam melalui dua jalur. Saat itu, Egianus Kogoya menyampaikan laporan bahwa pasukannya telah berhasil menembak mati 7 anggota Kopassus dan menembak 3 anggota Kopassus lain.
Sementara itu, klaim KKB yang menembak mati 10 anggota TNI dibantah oleh Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Dirinya juga belum mengonfirmasi perihal baku tembak yang disebut terjadi pada 29-31 Mei 2023.
Julius mengatakan bahwa operasi penyelamatan pilot Susi Air Philips Max Mehrtens masih terus berjalan. Kapten Philips telah disandera selama sekitar 4 bulan sejak 7 Februari 2023 lalu.
“Operasi tetap berjalan sesuai rencana,” kata Julius, dikutip dari Tempo, Rabu (21 Juni 2023).
Sementara itu, Satgas Ops Damai Cartenz melakukan penggerebekan markas KKB di Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua pada pertengahan Juni lalu dan menyita sejumlah barang bukti.
Diantaranya adalah senjata api rakitan berbahan kayu menyerupai pistol dan satu buah pistol korek api, satu buah rompi warna loreng, beserta puluhan barang bukti lainnya termasuk bendera dengan motif bintang kejora.
Akan tetapi, tidak ada anggota KKB yang diamankan dalam penggerebekan ini. Hal itu lantaran saat penggerebekan terjadi, kondisi markas kosong.
“Tidak ada yang diamankan, ini adalah bentuk penindakan dan penegakan hukum terhadap KKB di wilayah Yapen,” kata Joko Sulistio, Sabtu (17/6/2023).
Ia menuturkan bahwa penggerebekan ini berkaitan dengan aksi KKB yang membakar alat berat dan mengibarkan bendera bintang kejora pada 29 Mei lalu di kampung Woda, Distrik Rainbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen.
“Barang bukti yang disita sudah diserahkan kepada Penyidik Polres Kepulauan Yapen dalam hal ini Satuan Reskrim untuk dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya. (UWR)