SURABAYA, JAGAINDONESIA.COM – Kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) disambut penuh kesiapan dan antusias oleh universitas PGRI Adi Buana Surabaya dengan mengikuti verifikasi kelayakan dan visitasi PKKM pada Jumat 30 April 2020.
Dalam acara tersebut, dilibatkan juga civitas akademika baik rektorat, PPLP (Program Pengenalan Lapangan Persekolahan) kampus, dosen, mahasiswa dan mitra kampus. Terdapat 3 (tiga) program studi yang mewakili universitas yaitu pendidikan jasmani, menajemen dan teknik industri.
Kegiatan dilaksanakan di lantai 5 (lima) gedung pasca sarjana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Melalui zoom meeting, kampus divisitasi oleh 3 (tiga) orang dari DIKTI (Direktorat jenderal pendidikan tinggi).
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya kreatifitas dan daya saing bagi mahasiswa dengan lingkup yang lebih luas, tidak hanya dibatasi oleh program studi. Mahasiswa dibebaskan dengan merdeka belajar dalam artian kami bisa memilih mata kuliah. Contoh, studi bisa langsung kami terapkan di masyarakat baik berupa KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik), magang mahasiswa di perusahaan, pengembangan penelitian, juga berupa Kampus Mengajar”. Jelas Pebri Nofa Hedianto mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas PGRI Adi Buana.
Kampus dapat melaksanakan 8 (delapan) bentuk kegiatan pembelajaran diluar program studi Berdasarkan Permendikbud No. 3 Tahun 2020. Kegiatan yang dimaksud seperti pertukaran pelajar, magang dan praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi proyek independen dan membangun desa atau Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT).
Dalam acara tersebut, visitator mengajukan beberapa pertanyaan sesuai standar operasional yang menjadi rujukan penilaian baik kepada Rektorat, Dekan, Kaprodi, Dosen, dan mitra Kampus. Semua pertanyaan yang diajukan bersifat rahasia dan privasi sehingga tidak dapat dipublikasi. (JI/ WEY.sastra)