PAPUA, JAGAINDONESIA.COM – Wakil Gubernur Papua minta agar pihak keamanan segera mengendalikan situasi keamanan dan ketertiban di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.⠀
⠀
Sebab pelayanan pendidikan, kesehatan serta pemerintahan, mesti kembali berjalan normal secepatnya.⠀
⠀
“Masyarakat kita juga minta untuk membantu supaya aktivitas bisa kembali normal disana,” terang Wagub Klemen di Jayapura, Kamis (15/4/2021).⠀
⠀
Kendati demikian, Wagub mendukung upaya evakuasi warga pendatang di Distrik Beoga, yang terus dilakukan aparat keamanan setempat. Dimana dalam dua hari terakhir, terhitung ada 40 warga yang dievakuasi keluar Beoga.⠀
⠀
“Evakuasi warga pendatang yang mayoritas guru dan tenaga kesehatan di Beoga, Kabupaten Puncak, ini penting demi keselamatan mereka. Warga asli setempat juga diharapkan membantu upaya evakuasi itu”.⠀
⠀
Klemen kembali menyatakan, tindakan kekerasan dengan alasan apapun yang dilakukan oleh KKB terhadap para guru, merupakan tindakan yang salah.⠀
⠀
Apalagi korbannya adalah tenaga pengajar yang berjuang untuk mencerdaskan anak-anak Beoga, yang merupakan generasi penerus bangsa.⠀
⠀
“Wilayah pegunungan Papua ini terlambat mengenyam pendidikan karena pengajaran agama yang lebih dulu masuk ke sana. Jadi, (siapa pun) jangan kacaukan pendidikan (dengan membunuh guru) supaya anak-anak kita bisa maju,” tegasnya.⠀
⠀
Sebelumnya, dua guru menjadi korban penembakan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua yakni Oktovianus Roya dan Yonatan Randen.⠀
⠀
Kelompok kriminal bersenjata beralasan bahwa kedua guru itu merupakan mata-mata aparat TNI-Polri.⠀
⠀
Pihak kepolisian pun menepis dalih tersebut. Polisi menyebut dalih itu merupakan alasan klasik agar aksi teror mereka dimaklumi.⠀
⠀
Terbaru, seorang tukang ojek yang tewas ditembak KKB di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, sehari lalu.
Sumber: Pemprov Papua