Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita DaerahWarga Tobou Minta Normalisasi Kali Mati, Filep Wamafma Harap Pemprov Segera Eksekusi...

Warga Tobou Minta Normalisasi Kali Mati, Filep Wamafma Harap Pemprov Segera Eksekusi Guna Cegah Banjir

MANSEL, JAGAINDONESIA.COM – Warga di Kampung Tobou Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan dan sekitarnya berharap ada normalisasi kali mati yang kerap meluap saat hujan deras. Akibatnya banjir melanda dan menganggu kenyamanan warga setempat.

Dampak dari luapan kali mati itu pun memaksa warga mengungsi dari kediaman mereka masing-masing ke tempat yang lebih aman. Kejadian ini juga menyita perhatian pemerintah daerah Manokwari Selatan hingga pemerintah provinsi Papua Barat melalui Badan Nasional Penanggunlangan Bencana (BNPB) Daerah Provinsi Papua Barat.

Mendapat kabar tentang musibah banjir tersebut, Senator DPD RI asal daerah Papua Barat, Dr. Filep Wamafma merespons dan mendorong pemerintah provinsi Papua Barat segera bertindak menanggapi keluhan dan harapan masyarakat tersebut.

Menurutnya, pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan dapat berkolaborasi dengan dengan pemerintah provinsi untuk menanggulangi banjir tersebut. Filep pun mengapresiasi aksi cepat tanggap Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran yang turun ke tengah masyarakat terdampak, juga Kepala BNPB Daerah Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir yang sudah turun bertemu masyarakat terdampak banjir disana.

Derek Ampnir juga langsung bertindak sigap berdiskusi dengan perwakilan masyarakat terdampak untuk mendengar keluhan mereka dan membahas aksi tindak lanjut dengan segera.

“Saya apresiasi BNPB Provinsi dan bupati yang sudah turun ke lokasi, maka kita harap ada respons cepat agar masyarakat bisa mendapat perhatian dari dampak banjir tersebut,” ungkap Filep, Senin (8/4/2024).

Jefri Mandacan, salah satu warga di lokasi Posko BNPB menekankan keinginan masyarakat untuk segera dilakukan normalisasi kali mati. Menurutnya, langkah tersebut mendesak dilakukan sebab di saat turun hujan deras dapat dipastikan banjir meluap ke permukiman masyarakat.

“Kami inginkan adanya normalisasi kali sehingga tidak lagi banjir, sebab ketika hujan deras sudah pasti kami terima banjir karena air tidak mengikuti aliran kali namun meluap keluar dari kali menuju ke permukiman masyarakat disini,” ungkap Jefri Mandacan.

Diketahui bahwa selain kampung Tobou, kampung Mambrema juga terdampak luapan banjir dan perlu mendapat perhatian serius oleh semua pihak agar musibah banjir tak terulang. Apalagi terdapat banyak kali di kabupaten Manokwari Selatan yang memerlukan tindakan normalisasi dengan segera. (WRP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -